Diketahui oleh salah seorang mahasiswa, bahwa mereka sangat bangga bisa PTM lagi karena sudah sejak lama merindukan agar bisa tatap muka, walaupun hanya lima puluh persen tatap muka, dan lima puluh persen nya menggunakan daring atau online, ungkap nya oleh seorang mahasiswi yang tidak mau disebutkan namanya, di salah satu perguruan tinggi, wilayah Amuntai. HSU
Pembelajaran tatap muka sendiri, tidak semua diturunkan mahasiswa (i)nya akan tetapi, mereka bergilir agar tidak ada kumpulan-kumpulan mahasiswa yang mengakibatkan timbulnya kluster baru C-19.
Disampaikan juga kepala Humas biro penelitian, Ibu Rabi'ah.
Beliau mengatakan, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok baik perkuliahan pagi maupun sore, agar tidak terjadi perkumpulan yang signifikan ungkapannya, agar kita semua terhindar dari yang tidak kita inginkan tertamannya C-19 tersebut, pungkasnya.
AD